Salam Budaya....
Dalam pernikahan adat Jawa khususnya adat Solo
dan Jogja sangat kental dengan kejawen yang melekat erat dalam adat tersebut.
Dalam pernikahan adat Solo dan Jogja pengantin di rias sedemikian rupa seperti
pasangan putri dan raja, dengan di dukung dekorasi pernikahan yang menyerupai
singgasana kerajaan. Pengantin wanita dalam adat pernikahan Solo dan Jogja akan
dirias menyerupai putri ayu kerajaan. Riasan tradisional adat jawa tersebut
dikenal dengan nama Paes Ageng. Riasan adat Jawa atau paes ageng
tersebut bukan sembarang riasan biasa, melainkan mempunyai makna dan filosofi
tersendiri. Bahkan jaman dahulu, perias paes ageng harus melakukan puasa terlebih
dahulu sebelum melakukan tugasnya. Semua dilakukan bukan tanpa sebab, perias
diharuskan berpuasa sebelum melakukan tugasnya, bertujuan agar perias
membersihkan jiwa dan menguatkan batin supaya dapat melaksanakan tugas dengan
baik dan terhindar dari petaka. Cara tersebut dinilai dapat membuat pengantin
yang dirias lebih cantik dan bercahaya.
Riasan adat Jawa tradisional atau paes ageng
tersebut dibagi menjadi dua yaitu, paes ageng Solo dan paes ageng Jogja yang
keduanya memiliki ciri khas, dan makna yang berbeda. Dalam riasan paes ageng
terdapat unsur doa dan makna yang sangat dalam di setiap atributnya. Dalam
artikel ini akan dibahasan makna dari beberapa atribut yang terdapat dalam riasan
paes ageng.
1. Cuduk Mentul
Cunduk mentul adalah atribut
pengantin wanita adat Jawa yang di pasang di kepala. Cunduk mentul dalam
pernikahan adat Jawa berjumlah 1, 3, 5,7, 9 dan jumlah tersebut memiliki
filosofi yang berbeda. Dalam riasan paes ageng Solo cunduk mentul
biasanya berjumlah 7 atau 9. Cunduk mentul berjumlah tujuh, dalam bahasa Jawa
adalah “pitu” yang kata “pitu” itu sendiri merupakan simbol dari “pitulungan”
atau pertolongan. Sehingga diharapkan nantinya pengantin selalu mendapatkan
pertoloangan dari Tuhan yang Maha Kuasa. Sedangkan arti cuduk mentul yang berjumlah
sembilan adalah, melambangkan jumlah Walisongo. Sedangkan dalam riasan paes
ageng Jogja biasanya cunduk mentul berjumlah 1, 3, 5. Cunduk mentul yang
berjumlah satu menyimbolkan keesaan Tuhan. Cunduk mentul yang berjumlah tiga
melambangkan simbol trimurti. Dan jumlah cunduk mentul lima melambangkan simbol
rukun Islam. Dalam paes Jogja ini biasanya cunduk mentul dipasang menghadap
kebelakang yang menyimbulkan bahwa wanita harus terlihat cantik dari depan
maupun belakang.
2. Gunungan
Atribut gunungan juga dipasang
dikepala. Atribut gunungan tersebut memiliki filosofi tersendiri. Kenapa berbentuk
gunung? Karena masyarakat Jawa terdahulu percaya bahwa gunung itu adalah tempat
yang sakral, suci dan dipercaya sebagai tempat bernaungnya para Dewa. Atribut ini
diletakkan di kepala pengantin wanita untuk menandakan bahwa seorang wanita
harus dihormati juga oleh suaminya. Atribut gunungan ini biasanya digunakan
untuk riasan paes ageng Jogja.
3. Centhung
Atribut centung berbentuk
seperti gerbang berjumlah dua yang dipasang di sisi kanan dan kiri. Centhung ini
merupakan simbol gerbang kehidupan, yang artinya, seorang wanita harus siap untuk memasuki gerbang baru dalam
kehidupannya. Seorang wanita harus siap dalam memasuki kehidupan rumah tangga
dan memerankan sebagai seorang istri yang baik untuk suaminya.
4. Prada
Prada adalah riasan yang
dibuat di kening pengantin wanita. Biasanya prada ini berwarna hitam dan
berbentuk garis lengkung. Prada terdiri dari lengsungan besar dan lengkungan
kecil. Terdapat lengkungan besar ditengah dan diapit oleh lengkungan-
lengkungan kecil. Lengkungan besar tersebut menyimbulkan kebesaran Tuhan,
sedangkan lengkungan kecil atau disebut dengan pengapit menyimbulkan bahwasanya
istri harus siap menjadi penyeimbang dalam kehidupan rumah tangga. Dalam lengkungan
tersebut terdapat tiga titik, titik ini menyimbulkan Trimurti (Dewa Brahma,
Dewa Sima, dan Dewa Wisnu).
5. Citak
Citak ini adalah yang dilukis
ditengah kening seperti riasan India. Citak ini terletak ditengah-tengah
kening. Citak menyimbolkan bahwa wanita harus fokus, berpandang lurus kedepan
dan setia.
6. Alis Menjangan
Alis menjangan adalah sebutan
untuk bentuk alis yang bercabang seperti tanduk rusa. Didapati bahwa rusa
adalah binatang yang cerdik, cerdas dan anggun. Yang mengartikan bahwasanya
wanita haruslah memiliki tiga karakter tersebut.
7. Sumping
Sumping adalah atribut yang
dipakai di telinga pengantin wanita. Dimasa sekarang sumping terbuat dari
lempengan logam. Dulu pada awalnya sumping yang digunakan oleh trah raja
terbuat dari daun pepaya, yang daun pepaya tersebut rasanya pahit, yang
menandakan bahwa istri hsrus siap merasakan berbagai kepaitan dalam rumah
tangga.
8. Kalung Sungsun
Kalung sngsun ini bersusun
tiga, yang merupakan simbol dari tiga fase kehidupan yang harus dilalui oleh
seorang perempuan. Tiga fase tersebut adalah kelahiran, pernikahan dan
kematian. Yang artinya perempuan harus siap menghadapi fase-fase tersebut.
9. Kelat Bahu
Kelat bahu adalah perhiasan
yang dipasang dibahu pengantin wanita. Kelat bahu ini berbentuk hewan naga,
karena naga dipercaya sebagai hewan yang memilki kekuatan besar. Artinya perempuan
harus kuat dalam mengahadapi segala masalah yang terjadi setelah pernikahan.
10. Gelang
Dalam riasan paes ageng,
gelang yang dipakai pengantin wanita adalah gelang yang bulat tanpa putus. Ini adalah
simbol cinta dan kasih sayang abadi antara pengantin wanita dan suaminya.
Uraian diatas adalah makna di beberapa atribut dalam riasan paes
ageng. Setiap daerah memilki tradisi dan adat pernikahan yang berbeda dan kita
sebagai warga Indonesia wajib berbagangga dengan adanya keanekaragaman budaya
dan tradisi di Indonesia.

Alhamdulillah buat nambah ilmu,
BalasHapusiya,,, kan lagi sama-sama belajar
Hapusmakasi wawasannya
BalasHapusiya terimakasih udah baca...
Hapusmakasi wawasannya
BalasHapusSemoga menjadi wawasan yang bermanfaat
BalasHapusMakasih udah di sempetin baca
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSangat bermanfaat sekali adek satu ini, sololoooo
BalasHapusMenginspirasii
BalasHapus